Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

maaf, saya milih

Hm?
 
1. Track Record!
Perlu dijadikan salah satu pertimbangan untuk tau ‘siapa dia’ di masa lalu. Buakn berarti ingin tau semua masa lalu orang tersebut, hanya sebuah bargaining position bagi kita untuk memberikan porsi rasa kapercayaan dan lain hal. Selain itu, bisa memberikan referensi untuk kita melangkah..
2. Luwes?
Luwes disini berarti ke’singkron’an antara fisik dan tingkahnya.. caranya tersenyum, tertawa, bahkan makan dan berjalan, atau mugkin juga duduk.
Akan sangat aneh jika Siti Nurhaliza tertawa NGAKAK dan duduk jegang to?? Mungkin pasti il-fil..
3. Sifat..
Yaaa....satu yang akan gerjaga hingga akhir hayat seseorang adalah ‘watak’. Dari sifat itu yang akan menunjukkan langkah dan medukung keseriusan dalam menaiki bukit titian. Yaa....kenapa Anang menjagal istrinya yang juwita dan dipuja adam lain, yaa...itulah satu alasannya, watak. Menjadi orang yang terbuka dan easy going, itu cara terbaik untuk dekat dengan orang lain, tak terbatas lelaki, mapun wanita.
4. Bukti..
Pilih seseorang berdasarkan bukti yang nyata. Omongan? Sikap? Atau...apapun itu. Bagi lelaki yang hati hati, ia akan cenderung mengedepankan sikapnya, bukan omongan dan sok perhatian. Bagi wanita yang dicari, ‘nyambung’ akan membuatmu menarik bai para adam. Balaslah sapa, massage, email dan apapun itu, dan ia akan tau anda menarik baginya.
5. Kenali sahabatnya..
Ketahuilah dirinya yang sesungguhnya dari rekan rekannya. Kenalkan ia pada teman baikmu, dan biarkan ia ‘mengenalmu’ dari sahabatmu yang akan mendukung hubungan kalian. Ya...
Ini Renungan saat kelas Fisika Dasar II, maaf pak...
Dhani A (thirta mahardika).
Depok, 3 desember 2009.

Idealis


JATIDIRI MAHASISWA


JIKA ADA 10 ORANG YANG BERJUANG, AKU PASTI ADA DI ANTARANYA, JIKA ADA SERIBU APU PASTI TURUT BERSAMA, JIKA HANYA 1 YANG BERJUANG, AKU PASTIKAN ITULAH AKU!!

Jumat, 14 Agustus 2009 pagi ini langkah kaki mulai tergesa sejak pukul 5 pagi. Sebuah wishes akan adanya hal yang didengar nanti oleh anggota dewan di sana dalam orasi kami. Ya...Demonstrasi!!
Militansi mahasiswa memang tidak pernah surut! Bahkan semakin menggila.. menurut kalian, setujukan akan demonstrasi sedemikian itu?? Yang berteriak teriak dan orasi lalu seolah tak digubris bajingan negara disana??... Hm,,,...
Sesungguhnya, aku pun tak pernah setuju akan cara cara yang pada awalnya aku anggap hina ini. Demonstrasi? Memang tidak ada cara yang lebih bermartabat?? Sia sia saja pikirku pada awalnya. Tapi...semua tentu beralasan. Apalagi sebagai putra negara yang terdidik dan rasional.
Cara cara yang lebih damai, seperti penggalangan kesadaran, seminar, dialog public, pengajuan runding, advokasi, surat pembaca, isu isu nasional yang diangkat dalam batas media, atau cara lain yang tanpa ‘keringat’ seperti dialog mediasi sudah tidak ditangguhkan dan tidak ditanggapi, inilah kekuatan kami sebagai putra negara yang selalu ingin kejayaan bagi negara dan rakyat yang sejahtera.
Mungkin saja masih banyak yang menganggap hal ini negatif dimata, dan memandangnya hanya sebelah mata sebagi usaha ‘anak anak bodoh’ yang hanya bisa merengek?? Biadab jika memang itu yang terjadi... dan maaf jika kami katakan merekalah yang tidak aware bahwa mereka telah dijajah. Dijajah oleh pemerintahan yang tidak mau mendengarkan rakyat, yang lupa rakyat, yang masih memilih ego dari pada kesejahteraan seutuhnya anggaran pupuk rakyat yang jauh lebih kecil dari pada biaya untuk pertahanan?? Masihkan hanya diam?? Rakyat kita 60% adalah petani, tapi mengapa anggaran pertanian jauh lebih kecil daripada anggaran untuk pertahanan?? Gila! Apa kita makan peluru?? Kita makan nasi ‘Om...!!
Yah...kesadaran akan kecintaan toh nanti akan jua muncul pada pribadi kita masing masing yang masih cinta tanah ibu kita ini. Tanah yang selalu dikeruk kekayaannya oleh pihak dan perusahaan asing dan kita hany mendapat 2 persen saja??? Sungguh...
Untuk mengubah negara ini, kita yang harus berdiri, menjadi pemimpin yang berasal murni dari rakyat, dan ada untuk rakya dan negara. Bukan untuk persemakmuran asing. Hidup mahasiswa!!! Hidup rakyat Indonesia!!!

Politik kita??

EROS DJAROT, Berbicara tentang politik, isu busuk nasional yang mendewakan uang dalam politik, pergerakan pergerakan antek yang bilang “saya Indonesia” tapi hatinya mencibir rakyat dan mengharap bernafas lega ditengah desah panas dada rakyat yang kelaparan... fuhh... menyebalkan...Sore yang semayap dalam kamar yang sayup sayup meodi disana, memuntun tanganku menitikkan jari di sini. Sabtu, 6 Juni 2009 seorang sutradara terkenal yang kini mulai memelihara kumis yang sangat pantas di usianya yang beranjak setengah abad, Eros Djarot, sungguh pembicaraan dalam forum kecil yang menyenangkan.Merubah Indonesia, meranah lagi titik nadir krtika sang founder kemerdekaan kita, pejuang nasionalis menggetarkan tenggorokkannya untuk pekik kemerdekaan, membuatku terbagun dari tidur yang membuatku tuli akan politik dan perkembangan budaya bangsa yang kian larut ke Barat. Egoku yang seorang saint sedikit kukurung untuk sekedar mendengar lagi suara di kursi dewan sana, yang menyerukan aspirasi rakyat, katanya!Sahabat, apa pandanganmu tentang kita sekarang ini? Bangsa yang majukah? Atau terpuruk?? Hmmm....boleh saja kita menang saat berlomba menyumbang kerusakan hutan, dan segala sisi negatif bangsa ini. Tapi perlu di ingat, kita juga menang ketika mendurhakai budaya bangsa. Merasa bangga ketika bukian tulisan “made in Indonesia” dalam properti kita. Merasa canggung mengenakan koteka, merasa malu berblangkon, merasa hina berbatik ria. Hm...lalu akan dibawa kemana bangsa kita, pribadi kita. Kapan lagi macan Asia menjadi predikat kita. Kapan kita maju dalam Indonesia. Kapan lagi kita akan bangga berbahasa Indonesia??Hh....m..m... kabar baik untukmu teman. Satu hal yang kita contoh dari Amerika yang liberal tapi maju. Dari Jepang yang egois tapi sukses. Dari Jerman yang besar kepala tapi bangkit dari keterpurukan. Dari Yunani yang takabur tapi selalu menang dalam peperangan. Berbanggalah sedikit akan dirimu, akan bangsamu, akan keluargamu, niscaya cerahnya kemajuan akan serana datang bersama usaha dan motivasi yang ada dalam kebanggaan!!

Lonely road..

“A lonely road, crossed another cold state line.. Miles away from those I love purpose hard to find.. While I recall all the words you spoke to me, Can't help but wish that I was there.. Back where I'd love to be..”

---Akar yang Kenancap Kuat, Pasti Pernah Patah---

Sebuah desah keinginan, jalan nan menjadi pilihan, bukan tentang ilmu pelajaran yang di enduskan Dosen pada ragaku, bukan pula tentang harta yang kini aku masih bersandar pasa orang tua dan merengek mengharapnya..atau juga tentang hidup yang kini mulai mandiri di boarding house yang penuh orang orang jorok yang merengkah hasratku untuk meninggalkannya.. tapi... tentang seseorang yang ‘berbeda’ untuk kita...
Teman, menurutmu egoiskah jika aku katakan, “cinta ya cinta, dan cintaku harus memiliki”, atau terlalu bodoh dan lemah kah jika ku ungkap itu dalam bahasa yang jadi tapal baliknya?? “cinta tak jua harus memiliki...” Menurut kalian,???


Hmm...setiap orang punya pilihan dan jalan mesing masing... bukan berarti sepenuhnya ditangan kalian yang bebas se’udelmu kau permainkan, lempar dan tarik seterti layang di tengah badai, tapi semua bisa kau temukan jawabnya di hatimu...


Ingat janji Tuhan, “lelaki yang baik, haya untuk mereka (para wanita muslimah) yang baik pula...” Mungkin pribadimu merasa baik dan sudah cuuuukup baik... demikian pula tentang yang ada dalam hatimu... ia cukup mampu menjadi penala usang bagi binarnya hidupmu. Tapi....jika satu saat ia pergi dan mengucap “maaf” padamu... atau ia pergi dan tinggalkan nisan untuk kenangan, apa itu adil??


Ya... yakinlah, itu ADIL....
Janganlah lupa teman, 1 hal... semua yang baik menurut kita belum tentu baik untukNya... hm...menjadi dewasa, mengerti dan renungkanlah... Laa tahzan untuk kalian yang pernah mengalami hal yang pasti membuat urat di keningmu berkontraksi dan engah nafas panasmu gersang menyertai airmata yang pilu engkau tahan... Yakinlah... seseorang yang jaaaaauh lebih manis ada untukmu... Amin...

Dear God..

DEAR GOD
Intro: F-C-Dm-Am-B-F-C x2


F C Dm C
Dear God the only thing I ask of you is
B F
to hold her when I'm not around,
C
when I'm much too far away
F C Dm C
We all need that person who can be true to you
B F
I left her when I found her
C
And now I wish I'd stayed
B C
’Cause I'm lonely and I'm tired
* Dm C B
I'm missing you again oh no
F
Once again

Depok di suasana sedu..
5 mei 2009

Retorika hidup, perjuangan!

Retorika hidup, perjuangan!

“Hal apa yang akan membuatku bahagia?” ck ck ck... pertanyaan pertengahan April ini, membuatku berfikir sejenak lagi akan tujuan dan keinginan sejati dala hidupku yang sungguh sesingkat abad. Hm,,,,apa ya? Tak terlalu sukar bagiku menemukan jawabannya... tapi justru sukar bagiku menghentikan banyaknya alasan akan hal hal yang akan membuatku tersenyum, baik raga maupun batinku. 

Sebagai manusia yang serakah, tentunya aku ingin memilik banyak hal dan bersama banyak orang yang ku sayangi. Salah satunya adalah adik. Tak bermaksud mengerucutkan pandangan, bagiku adik adalah semua orang yang mau menganggapku kakak, tak ternatas ia lebih muda saja bagiku, seorang yang lebih dwasa secara raga pun bisa saja. 

Hal yang membuatku bahagia bersama adik adikku adalah, betapa aku merasa dibutuhkan, diakui, dan menajdi sosok yang mereka contoh, dalam berpribadi, melangkah dan menyusun cita hidup. Hmm...sungguh bahagia kurasakan.... Thank’s my lovely younger brother, sister...

Hadiah bernama, teman!

Hadiah bernama, teman!

Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya
jelek. Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang
menarik. Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian
yang biasa saja, atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek.
Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau
ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan waktu
berjam-jam, saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa
bersama. Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka. Begitu dalam luka-lukanya
sehingga jiwanya tidak mampu lagi mencintai, justru karena ia tidak
merasakan cinta dalam hidupnya. Sayangnya yang kita tangkap darinya
seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati,
kesombongan, amarah, dll.

Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini dan mencoba menghindar dari mereka.
Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANlah karena mereka pada dasarnya buruk,
tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta karena justru ia membutuhkan
cinta kita, membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk
mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya
berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut
air berenang bersama? Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang
mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau
berenang bersama kita. Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka
luka atau mereka "takut air", mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka
berlari atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll. Itulah cara
mereka mempertahankan diri.

Mereka akan bilang:
"Menari itu tidak menarik"
"Tidak ada yang cocok denganku"
"Teman-temanku sudah lulus semua"
"Aku ini buruk siapa yang bakal tahan denganku"
"Kisah hidupku membosankan"

Mereka tidak akan bilang :
"Aku tidak bisa menari"
"Aku membutuhkan kamu denganku"
"Aku kesepian"
"Aku butuh diterima"
"Aku ingin didengarkan"

Mereka semua hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau jelek,
entah isinya bagus atau jelek. Dan jangan tertipu oleh kemasan. Hanya
ketika kita bertemu jiwa-dengan-jiwa, kita tahu hadiah sesungguhnya yang
sudah disiapkanNya buat kita.